Catatan Redaksi : Safin Adalah Pejabat Yang Ramah dan Sumeh di Mata Masyarakat

Diposting pada

Pati – Kilaspersada.com, Hutan pinus pangonan Desa Gunung sari Kecamatan Tlogowungu memiliki catatan bagi pejabat yang pernah singgah di wahana wisata tersebut. Selasa, (30/07/2019).

Salah satu ibu yang berjualan di kawasan wisata hutan pinus pangonan yang bernama “Kami”. Memang namanya sedikit aneh dan lucu yang hanya terdiri dari dua kata yang berarti jamak. Ibu kami bilang wong kuno mas, kulo di paringi jeneng kami tok kaleh tiang sepuhku”, (“Orang kuno mas, Saya di kasih nama kami saja sama orang tuaku”). Itulah penuturan ibu kami kepada media sambil tersenyum.

“Ibu Kami” mencatut nama-nama pejabat yang ada di pati yang pernah singgah di wisata pangonan tersebut. Dalam penuturan ibu kami ada beberapa pejabat yang pernah singgah naik ke wisata ini, tapi hanya 1 (satu) pejabat yang baru di dapati yang paling ramah dan sumeh kepada semua pedagang yang ada di sekitar komplek pangonan tersebut.

Mendengar cerita “ibu kami” sambil menikmati segelas kopi pangonan dan pemandangan alam yang masih asri, sontak seketika bertanya kepada ibu tersebut.

Siapa bu..? pejabat yang pernah kesini dan ramah..? “Tanya awak media”.

Ibu Kami menjawab : Bapak safin mas satu-satunya pejabat yang kesini dan menyapa semua pedagang.

Mulai wisata hutan pinus pangonan ini di buka, Bapak safin sudah 3 (tiga) kali kesini bersama keluarga, “ungkap ibu tersebut”.

Banyak pejabat yang kesini tapi ramah dan sumehnya tidak seramah dan sesumeh Bapak Safin, “cetus ibu kami”.

Safin terkenal ramah dan tajir di kawasan wisata pangonan. Pasalnya Safin kalau mampir kesalah satu warung di kawasan wisata ini, semua pedagang dapat merasakan rejekinya. Safin kalau membayar jajannya menyuruh membagi rejekinya sama rata di semua warung yang ada di kawasan ini,“pungkas ibu kami”.

Kisah cerita ibu tersebut menjadikan catatan redaksi Kilas Persada bahwa, “Safin adalah salah satu pejabat dan tokoh penggerak ekonomi rakyat yang ramah,sumeh dan tajir di mata masyarakat”. Semoga kisah tersebut bisa menjadikan inspirasi kepada pejabat lain yang ada di Kabupaten Pati untuk selalu ramah dan sumeh dalam melayani dan mengayomi seluruh masyarakat Pati. (Red/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *