
Pati – Kilaspersada.com, Sejak program pemutihan pajak kendaraan bermotor di Jawa Tengah masyarakat Pati sangat antusias menggunakan manfaat pemutihan tersebut. Pasalnya mulai dari dimulainya program pemutihan tersebut terlihat antrian wajib pajak di Samsat Pati meningkat yang sangat signifikan sekali dari hari biasa, (Selasa, 22/04/2025).
Tetapi sangat disayangkan sekali, program yang bagus dan sangat membantu masyarakat ini tidak di imbangi dengan maximal dan profesionalisme SDM pegawai Samsat Pati. Pasalnya kepengurusan wajib pajak yang mengurus perpanjangan pajak masih saja di kecewakan oleh oknum oknum pegawai Samsat itu sendiri. Terlihat dari pantauan wajib pajak juga tidak terlalu padat yang mengantri di Samsat.
Wajib pajak yang rela antri berjam jam untuk bayar pajak ternyata sampai gilirannya di suruh pulang untuk berkas yang di urusnya di tinggal dan di suruh datang esok harinya lagi di karenakan pelayanan sudah jam tutup, “beber Ali Musyafa’, wajib pajak asal jakenan ini”.
Dengan kesal karena di tolak gegara waktu, seharusnya yang sudah ikut antri harus di terima nggak harus di suruh balik lagi, dikarenakan kesibukan wajib pajak yang di sempatkan untuk mengikuti program pemutihan pajak tersebut juga meluangkan dan biaya. Dikarenakan kesibukan wajib pajak yang di suruh untuk datang lagi memilih untuk menitipkan kepurusanya kepada biro jasa. Dan ternyata setelah dititipkan ke biro jasa dalam waktu kurun seminggu juga belum jadi jadi,saat di tanya ke bironya bilangnya belum di proses berkas masih numpuk di meja selalu begitu kalau di tanya,“jelasnya, Ali Musyafa’ sambil geleng-geleng kepala kepada media”.
Seharusnya pelayanan publik seperti di Samsat itu harus mempunyai SOP yang berintegritas sehingga tidak mengecewakan wajib pajak. Dan pelayanan sat set tidak bertele tele dan berminggu Minggu hanya karena kepengurusan pembayaran pajak. Di saat warga akan sadar tentang pajak ganti mengurusnya yang ganti ribet.
Saat dikonfirmasi, Baur STNK Samsat Pati Aipda Sucipto menjelaskan lambatnya pengurusan pembayaran pajak yang pergantian STNK itu berkendala dikarenakan di Bagian Bank Jateng hanya ada 2 kasir,dan berkas begitu banyaknya. Sucipto juga meminta maaf dan menghimbau kepada wajib pajak untuk bersabar, dikarenakan kepengurusan dengan antrian Kode B atau pergantian STNK sangat lambat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak bank Jateng untuk menambah personil di loket kasir. Kami sudah berkoordinasi dan kami juga sudah mengajukan untuk penambahan personil agar pelayanan bisa berjalan dengan lancar dan seperti biasanya, “Tegas Sucipto”. (Sa)