Kapten Inf. Mujima memberikan pencerahan tentang giat dialog publik.
Guyub Rukun Dalam Musyawarah Bersama Masyarakat Pati Bumi Mina Tani Bersama Satuan Kodim 0718/ Pati
Pati-Kilaspersada.com, Sabtu (22/4/2017) Bertempat diaula suluh bhakti makodim 0718 Pati dilaksanakan kegiatan dialog publik dengan tema melestarikan budaya toleransi menjaga bumi mina tani dalam rangka harlah PMII yang ke 57.
Hadir dalam giat tersebut Dandim 0718 Pati diwakili Kapten Inf Mujima, Kh Heppy irianto s kordinator gus durian kab. Pati, Bp. Ali mahmudi dari kerukunan umat beragama kab. Pati, Mabincab PMII kab Pati, Mabinkab sekertariat joyo kusumo, Mabikab sekertariat syekh Mutammakin, Sahabat antara lain : STAIF PATI, IFMAFA PATI, STIMIK AKI PATI, STAKWW PATI, AKPER PRAGOLA, AKBID BUP, AKBID DUTA DHARMA.
Ketua panitia dialog publik sahabat muhammad arif mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan dialog publik ini, Sesuai ajaran islam yang di bawa oleh rasulullah nabi Muhammad Saw islam mengajarkan harmonisasi kerukunan dan toleransi. Keberagaman dan kemajemukan di Indonesia ini merupakan karunia Allah Swt sehingga kita semua ini mempunyai kewajiban untuk menjaga demi tegaknya NKRI.
Ketua PMII Kab. Pati sahabat Abdul kohar menerangkan bahwa Negara Indonesia adalah negara pluralisme bukan sekuler dengan keberagaman suku ras dan agama dan merupakan contoh toleransi beragama bagi negara lain. Toleransi merupakan hal yang penting dalam kehidupan berbangsa dan beragama, kita sebagai PMII harus memberi contoh dan membentengi bangsa indonesia ini dari pengaruh aliran yang sesat yang tidak toleran dan anarkis. Sekarang ini orang terlalu mudah marah mudah menyalahkan atau sumbu pendek ini salah itu salah dia kafir dan lain sebagainya sehingga akan bisa merusak suasana yang kondusif.
Majelis pembina cabang PMII Kab. Pati Bp. Yusuf hasyim, Sag juga menerangkan bahwa PMII adalah garda terdepan membantu yang lemah dalam bidang sosial dan permasalahan sosial ( Agen sociality ).PMII bagian dari kader pemimpin bangsa harus intelektual dan aktif dalam pengkajian mempunyai faham yang dinamis optimis toleransi serta tidak anarkistis.
Dalam dialog publik Kapten Inf Mujima Selaku yang dituakan dalam kegiatan ini memberikan ucapan selamat datang kepada hadirin tamu undangan dan permohonan maaf dari Bapak Dandim 0718 Pati Letkol Inf Andri Amijaya Kusuma, S.sos yang tidak bisa hadir karena ada tugas di semarang tentang pemberangkatan satgas yonif 410 alugoro. Tema dialog publik ini sangat erat dengan tugas kodim 0718 Pati karena toleransi berkaitan dengan kondusifitas dan keamanan yang bermuara pada pertahanan negara. Sishankamrata dengan luas wilayah Indonesia yang sangat luas mengharuskan kepedulian dan peran serta seluruh komponen bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI.
KH.Heppy irianto s menyampaikan bahwa toleransi adalah sebuah jalan tengah demi kebaikan bersama bukan egoisme menang sendiri terhadap paham dan keyakinan yang lain. Toleransi dapat terwujud apabila terjalin komunikasi yang baik antar elemen dan kebhinekaan warga bangsa. Dan unsur nya meliputi tata aturan atau hukum dasar hidup berbangsa dengan aturan dan norma serta hukum yang berlaku,kesesuaian tempatnya serta waktunya sehingga tidak terjadi kesalahpahaman sebagai bibit perbedaan yang bisa berkembang menjadi konflik baik vertikal maupun horizontal.
Bapak Ali mahmudi juga mengatakan bahwa toleransi timbul karena adanya sebuah perbedaan. Bangsa ini dengan sejarahnya sudah diawali dengan perbedaan adanya peristiwa di masalalu merupakan terciptanya bangsa indonesia yang lahir dari perjuangan seluruh komponen anak bangsa yang berbeda beda baik dari ulama Islam umat hindu , budha dan kristen diberbagai penjuru wilayah Indonesia. Intoleransi mulai terjadi karena adanya aliran dan faham yang menyimpang dan radikal yang apabila dibiarkan akan merusak keutuhan bangsa yang sudah baik aman damai dalam perbedaan. PMII adalah organisasi yang sangat baik dengan tujuan dan nilai nilai perjuangannya yang menjaga keutuhan NKRI menjadi motor dalam pemikiran yang tolerantif , dzikir doa dan usaha yang nyata tanpa pamrih membangun bangsa dalam keberagaman dan kebhinekaan.
( kilaspersada.com / AS )