AIPTU Pudiyanto : Penampakan Ular Dalam Toilet Toko Hemat Sendangsoko Merupakan Ular “Welang dan Weling”

Diposting pada

Pati – Kilaspersada.com, Digegerkan seekor ular di toilet toko Hemat Desa Sendangsoko. Awal mula anak pemilik toko yang baru bangun tidur terus ke toilet. Dengan suara keras dan teriak – teriak anak tersebut memanggil ibunya, karena melihat kepala ular di dalam toilet. Minggu, (15/03/20).


Tidak lama kemudian tetangga berbondong – bondong rame untuk melihat ular tersebut. Dengan bahan manual bersama – sama berusaha untuk mengakat ular tersebut, karena tempat yang sempit dan di dalam ruanga kamar mandi, ular tersebut belum berhasil di keluarkan. Pemilik toko yang was was, karena takut dengan adanya ular tersebut, warga lapor lewat telepon dengan menghubungi Anggota Polsek Jakenan.


Tidak lama kemudian, selang satu jam Babinsa Sertu Sujadi anggota Koramil jakenan dan Kepala Desa datang dan ikut membantu memakai bahan manual. Dengan usaha yang maksimal dan rumit dengan berbagai cara, akan tetapi belum berhasil juga. Babinsa Sertu sujadi menyarankan untuk bongkar toilet tersebut.


Saat Anggota Polsek Jakenan AIPTU Pudiyanto datang, melakukan upaya untuk penangkapan alhasil tidak ditemukan ular juga. AIPTU Pudiyanto merupakan anggota Polsek yang mempunyai kelebihan supranatural tentang kepawangan ular. Pudiyanto alias Ciput dalam pencarian ular tersebut memakai cara Non Supranatural dan Supranatural. Karena dengan upaya manual dan sedot WC, tidak di temukan juga, Ciput langsung memakai metode supranaturalnya.

(Truck tangki sedot WC)

Dilihat dari supranatural, Ciput mengungkapkan memang ada ular, tetapi ular bangsa halus, anda boleh percaya dan tidak. Karena ini merupakan hal gaib. Penampakan ular tersebut merupakan ular “Welang dan weling”.


Welang yang arti dalam bahasa jawanya “piwulang”. Dan weling arti bahasa jawanya “piweling”. Jadi manusia biasanya pernah punya nadzar atau salah kepada seseorang yang lebih tua dalam ikatan keluarga (Orang tua, atau saudara kandung) untuk segera memohon ma’af, ataupun kalau punya nadzar untuk segera dilaksanakan, ungkap dan pitutur AIPTU Pudiyanto.

(AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *