Kenaikan PBB-P2 Dibatalkan,12 Ruas Jalan di Pati Ditunda Direhabilitasi 

Diposting pada

Kenaikan PBB-P2 Dibatalkan,12 Ruas Jalan di Pati Ditunda Direhabilitasi

PATI – KILAS PERSADA.COM

Rencana rehabilitasi 12 ruas jalan di Kabupaten Pati pada anggaran perubahan tahun 2025 resmi batal. Pasalnya, kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) urung diberlakukan sehingga tambahan dana yang semestinya digunakan untuk perbaikan infrastruktur tidak tersedia.

Kepala DPUTR Kabupaten Pati Riyoso melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo menjelaskan bahwa 12 ruas jalan tersebut sebenarnya masuk kategori darurat untuk segera diperbaiki karena kondisinya sudah banyak dikeluhkan masyarakat.

Namun, akibat pembatalan kenaikan PBB-P2, rehabilitasi harus ditunda dan baru akan diprioritaskan kembali pada tahun anggaran 2026.

“Jalan-jalan itu memang sudah rusak parah. Misalnya ruas Tlogowungu–Sitiluhur di depan SD Purwosari, kemudian Winong–Jakenan di Desa Tambahmulyo, juga Tambakromo–Mojomulyo. Semua sudah sangat darurat,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Selasa(26/8/2025).

“Karena PBB batal naik, otomatis anggaran perubahannya juga batal. Kami sudah koordinasi dengan Kepala DPUPR dan Pak Bupati agar diprioritaskan di tahun 2026,” tambahnya.

Adapun 12 ruas jalan yang batal direhabilitasi, yakni:

Tegalarum – Tegalwero (1,5 km)

Pakis – Gunungwungkal (1 km)

Bedug – Durensawit (1 km)

Kayen – Buloh (1 km)

Tlogowungu – Sitiluhur (1 km)

Wedarijaksa – Jetak (1 km)

Raci – Ngening (1 km)

Tambakromo – Mojomulyo (1,6 km)

Winong – Jakenan

Glonggong – Guyangan

Kayen – Tambakromo

Rehabilitasi dan pembongkaran median Jalan Ahmad Yani Pati

Tak hanya jalan, pembatalan anggaran perubahan 2025 juga berdampak pada tertundanya rehabilitasi plafon ruang perawatan RSUD RAA Soewondo, pemeliharaan halaman Pasar Puri Pati, serta pembangunan drainase di ruas Tambakromo–batas Grobogan.

Masyarakat yang sering melakukan aktifitas di jalan yang tertunda dilakukan perbaikan diharapkan menyadari, karena keterbatasan alokasi dana.

 

Editor : Agus suprinto

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *