Beranda Budaya Bursa Tosan Aji Perkenalkan Budaya Keris Leluhur dan Nilai Kharismatiknya

Bursa Tosan Aji Perkenalkan Budaya Keris Leluhur dan Nilai Kharismatiknya

35
0

Pati – Kilaspersada.com, Dalam rangka mangayu bagyo jelang peringatan Hari Jadi ke 696 Kabupaten Pati, Kanigoro Pati bekerjasama dengan Pemkab Pati menyelenggarakan pameran dan bursa Tosan Aji 2019 yang di Gedung Juang Pati, Jumat (2/7).

Bupati Pati Haryanto yang hadir bersama dengan Wakil Bupati Pati, Forkopimda serta para OPD mengatakan bahwa pameran ini memang sebagai media edukasi ke masyarakat bahwa keris itu seni dan budaya.

“Ada masyarakat yang beranggapan bahwa memiliki keris itu adalah syirik, bukan itu tidak benar. Sebab, keris untuk kesyirikan dan keris yang dipamerkan disini itu penggunaannya berbeda”, tegas Bupati.

Oleh karena itu, ia merespon baik penyelenggaraan kegiatan pameran ini. Sebab, dengan ditampilkannya ribuan keris ini, masyarakat akan mengetahui berbagai jenis, macam dan manfaat keris.

“Mungkin saja dari berbagai keris yang dipamerkan, ada yang memang asli buatan dari para leluhur, ada juga yang replika. Misal keris rambut pinutung, itu kan orang belum tahu seperti apa. Itu kan pamor (hiasan pada bilah-red)-nya berupa potongan rambut. Kemudian, kuluk kanigoro bagaimana, itu kalau orang tidak tahu kan dikiranya besar sekali”, jelasnya.

Dengan adanya pameran ini, lanjut Bupati, pihaknya jadi mengetahui meskipun tidak terlalu mendalam. “Kalau raja – raja zaman dulu, sudah pasti mempunyai keris, yang mana kebermanfaatannya tidak kasat mata. Sedangkan para kepala daerah pun mempunyai, yaitu untuk memimpin daerahnya masing – masing, meskipun memang tidak disebarluaskan”, imbuhnya.

Semua itu menurut Bupati merupakan bentuk kerahasiaan, sebab tidak mungkin hal semacam itu diberitahukan secara gamblang kepada masyarakat umum.

Ketua Panitia Penyelenggara Kanigoro Pati, Arifin mengatakan bahwa acara dengan tema Goegah Keris Pati ini, bertujuan memperkenalkan budaya Tosan Aji kepada masyarakat agar masyarakat mengerti dan memahami seperti apa Tosan Aji.

“Selain itu, agar masyarakat tidak memiliki persepsi negatif terkait dengan keris. Bahwa sebenarnya keris itu logis dan nalar”, ujarnya.

Ia menyebut, pemahaman yang diberikan kepada masyarakat ialah keris itu sesuatu yang tidak menakutkan, seni, tradisi, falsafat serta simbolisme. “Bahkan, menegaskan bahwa keris mendapat pengakuan dari PBB dan UNESCO, tidak ada di negara lain”, ujar Arifin.

Dihadiri oleh 50 hingga 60 kota se – Indonesia, Arifin meyakini jumlah keris yang dihadirkan bisa mencapai 2.000 bahkan 3.000 Keris. (Hms/AS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here