Karya Ilmiah Dari Sosok Guru IPA SMP Negeri 03 Lasem, Terkait “Smart Parenting” Dalam Membangun Karakter Anak di Era Digital

Diposting pada

(Tri Sulistyani, S.pd. Guru IPA, SMP Negeri 03 Lasem)

“Smart Parenting” Dalam Membangun Karakter Anak di Era Digital

Lasem – Kilaspersada.com, Di era globalisasi dan digital yang terjadi saat ini, tidak dipungkiri bahwa kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari perangkat digital. Semua kalangan baik tua maupun muda banyak yang mahir mengoperasikan gawai, bahkan saat ini sering kita lihat anak usia dua atau tiga tahun sudah mahir mengoperasikan YouTube.

Anak-anak era generasi digital menjadi sangat cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi. Teknologi digital sebenarnya seperti dua mata pisau, dia bisa bermanfaat atau berbahaya tergantung penggunanya.

Dampak positif teknologi digital jelas sangat kita rasakan dalam membantu kehidupan kita sehari-hari, dari berkomunikasi, sumber informasi, mendorong pertumbuhan usaha, membantu menyelesaikan pekerjaan, memperbaiki pelayanan publik bahkan dapat menghasilkan uang.

Namun, gawai juga dapat memberikan dampak negatif bagi pengguna, jika tidak bijaksana dalam menggunakannya. Bagi anak-anak misalnya konten-konten yang berbau pornografi, kekerasan, narkoba maupun miras dapat diapresiasi negatif bahkan ditiru oleh anak-anak.

Resiko lain yang dapat muncul adalah masalah kesehatan anak, misalnya saja kesehatan mata anak akibat jarak pandang yang terlalu dekat, kesulitan konsentrasi, perkembangan bahasa anak yang tertunda, gangguan perkembangan fisik akibat terbatasnya aktivitas fisik dan seringnya menunda makan karena keasyikan bermain gawai. Bahkan belakangan, marak kasus anak-anak mengalami gangguan perkembangan mental akibat kecanduan game online, mulai dari kehilangan keinginan untuk berinteraksi dengan teman sebaya di dunia nyata, sampai tidak mau bersekolah lagi.

Karenanya orang tua menghadapi banyak tantangan dalam membesarkan dan mengasuh anak-anak di era seperti sekarang.

Berikut adalah tips-tips yang bisa dilakukan sebagai orang tua dalam membimbing anak menggunakan perangkat digital.

Pertama, diskusikan dengan anak mengenai kebutuhan, tanggung jawab dan resiko dari perangkat digital.

Kedua, buatlah kesepakatan antara anggota keluarga mengenai waktu penggunaan perangkat digital.

Ketiga, saringlah perangkat digital dari konten-konten negatif.

Keempat, kenalkan perangkat digital kepada anak sesuai fungsi utamanya seperti telepon, sms, atau video call dan jangan lupa untuk selalu mendampingi dan menjelaskan anak ketika menggunakan perangkat digital.

Kelima, berilah aktivitas alternatif lain yang sama menariknya dengan menggunakan gawai, seperti berenang, berkemah, dll.

Keenam, buatlah anak selalu sibuk dengan tanggung jawab pribadi di rumah seperti menyapu, menyiram tanaman, dll.

Selain tips-tips diatas, tentunya sangat penting untuk membekali anak, menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah terbawa arus negatif modernisasi. Menjadi orang tua tentu tidaklah mudah, orang tua harus terus belajar untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.

Smart parenting merupakan segala tindakan cerdas yang dilakukan oleh orang dewasa atau orangtua kepada anak-anak dalam rangka melindungi, merawat, mengajari, mendisiplinkan dan memberi panduan.

Pendidikan karakter pada anak menjadi salah satu tanggung jawab orang tua sebagai salah satu tri sentra pendidikan, karena kita tahu bahwa keluarga merupakan tempat pertama dan utama anak belajar.

Karakter yang menjadi prioritas dalam penguatan pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu :

(1) religius, mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

(2) mandiri, tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita;

(3) gotong royong, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama;

(4) integritas, upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan; dan

(5) nasionalis, menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Smart Parenting dalam penguatan karakter anak dapat dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan baik dalam keluarga.

Berikut adalah contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan dalam keluarga.

Pertama, beribadah bersama dan berdo’a sebelum melakukan suatu kegiatan.

Kedua, biasakanlah anak untuk selalu sarapan dan berpamitan sebelum berangkat sekolah ataupun bepergian.

Ketiga, biasakanlah anak untuk berperilaku santun.

Keempat, tanamkan pada anak tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Kelima, dampingilah anak saat belajar, bermain, bahkan menonton televisi maupun gawai.

Keenam, jalinlah komunikasi yang baik dengan anak, diskusikan dengan anak tentang hal-hal yang akan mereka lakukan, buatlah kesepakatan dan usahakan untuk selalu konsisten dalam menjalankan kesepakatan tersebut.

Ketujuh, munculkan jiwa kepemimpinan pada anak, rasa nasionalisme dan kebangsaan.

Kedelapan, jadilah pendengar yang baik dan ciptakanlah suasana yang aman dan nyaman, serta usahakan untuk tidak menggunakan kekerasan.

Kesembilan, biasakanlah anak untuk hidup hemat, mandiri dan bertanggung jawab dengan memberikan tugas rumah tangga yang sesuai usianya.

Kesepuluh, dukunglah minat dan bakat anak.

Terakhir, jangan lupa untuk memberikan pujian dan penghargaan atas usaha baik yang dilakukan anak. Selalulah konsisten dan berikan keteladanan kepada anak dalam pembiasaan baik, karena anak adalah peniru ulung sikap orang tua.

(AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *